V. SENAM ARTISTIK
Istilah senam atau “Gymnastic” berasal dari bahasa Yunani. Kata “Gymnastic” berarti me-nerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh seseorang yang telanjang. Dalam abad yunani kuno senam tidak dipertandingan, tetapi hanya untuk mempercantik diri saja Senam sekarang ini berasal dari Swedia.Induk organisasi senam dunia adalah FIG (FEDERATION INTERNATIONALE de GYMNASTIQUE). Sedangkan induk organisasi senam di Indonesia adalah PERSANI (PERSATUAN SENAM SELURUH INDONESIA)
FIG mengelompokan senam dalam :
1. Senam Artistik ( Artistic Gymnastic )
2. Senam Ritmik (Rhythmic Sportive Gymnastic )
3. Senam Umum ( General gymnastic )
Nomor-nomor yang diperlombakan dalam senam artistik :
PUTRA PUTRI
1. Senam lantai/ Floor exercise 1. Senam lantai/ Floor exrcise
2. Kuda-kuda pelana/Pomel Horse 2. Palang bertingkat/Un evenbars
3. Gelang-gelang/Rings 3. Meja lompat/Vaulting
4. Meja lompat/Vaulting 4. Balok keseimbangan/Balance beam
5. Palang sejajar/Pararel Bars
6. Palang tunggal/High Bar
Beberapa contoh gerakan senam lantai
A. GULING KE DEPAN KAKI TEKUK
Guling kedepan adalah dimana tubuh berguling ke depan dengan bertumpu pada kedua tangan kemudian bagian belakang badan ( tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang )
Latihan guling kedepan kaki tekuk dapat dilakukan dengan 2 cara:
1. Sikap awal jongkok
2. Sikap awal berdiri
Cara melakukan guling kedepan kaki tekuk:
1. Sikap awal jongkok/berdiri, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada,kedua tangan menumpu di ujung kaki kira-kira 40cm.
2. Bengkokkan kedua lengan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala, dagu sampai ke dada. Jadi bagian tubuh yang menyentuh matras pertama kali adalah pundak.
3. Lanjutkan dengan gerakan berguling kedepa. Ketika panggul menyentuh matras, pegang pangkal tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok.
Kesalahan-kesalahan saat melakukan guling kedepan kaki tekuk:
1. Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat ( terlalu lebar,sempit, jauh atau dekat ) dengan ujung kaki
2. Tumpuan salah satu lengan kurang kuat sehingga tubuh jatuh kesamping
3. Tengkuk tidak diletakkan diatas matras ketika lengan dibengkokkan
4. Saat gerakan guling kedepan tangan tidak ikut menolak
B. SIKAP LILIN
Sikap lilin adalah sikap yang dibuat dari sikap tidur terlentang, kemudian mengangkat kedua kaki ( rapat ) lurus ke atas dengan kedua tangan menopang di pinggang
Cara melakukan sikap lilin :
1. Sikap awal tidur terlentang, kedua tangan lurus disamping tubuh
2. Angkat kedua kaki rapat keatas sehingga lurus dengan punggung dengan menopang pada siku, ibu jari berada di depan pinggang sedangkan ke empat jari yang lain di belakang pinggang.
3. Tahan posisi untuk beberapa saat hingga seimbang
Kesalahan-kesalahandalam melakukan sikap lilin
1. Ibu jari di belakang pinggang sedangkan ke empat yang lain di depan
2. Kedua kaki condong ke depan atau belakang
3. Siku terlalu keluar ( lebar ) dari garis badan
4. Tidak/ kurang bertumpu pada pundak
C. SIKAP KAYANG
Sikap kayang adalah suatu bentuk atau sikap badan terlentang yang membusur,bertumpu pada kedua tangan dan kaki lurus
Cara melakukan sikap kayang :
1. Bada tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua tangan lurus keatas
2. Lentingkan badan ke belakang denag cara menengadahkan dagu mengikuti gerakan tangan, menahan tubuh dengan pinggang, perut dan paha
3. Letakkan kedua tangan di matras perlahan, lengan dan tungkai lurus, pandangan ke bawah
Kesalahan-kesalahan dalam melakukan sikap kayang ;
1. Siku bengkok
2. Badan kurang melengkung
3. Dagu tidak ditengadahkan ke belakang
4. Kurang keseimbangan
D. SIKAP KOP STAND/HEAD STAND
Sikap kop stand adalah sikap berdiri dengan bertumpu pada dahi dan kedua tangan kaki lurus ke atas
Cara melakukan sikap kop stand:
1. Berdiri, kemudian letakkan kedua tangan di atas matras selebar bahu dilanjutkan dengan meletakkan kepala di depan diantara dua tangan, membentuk segitiga sama kaki.
2. Dorong pinggul ke depan sehinnga lurus dengan punggung
3. Angkat ke dua kaki keatas rapat sampai posisi lurus, tahan untuk beberapa saat (2 detik)
Kesalahan-kesalahan saat melakukan sikap kop stand/head stand :
1. Tangan dan kepala tidak membentuk segitiga sama kaki
2. Kekakuan pada leher, bahu, perut, pinggang dan paha
3. Kurang dikuatkannya otot leher, perut, bahu, pinggang dan paha
4. Kesimbangan yang kurang
5. Terlalu kuat menolakkan kaki
6. Jari-jari tangan tidak menghadap ke depan
VI. SENAM AEROBIK
Tujuan utama latihan aerobic bagi siswa setingkat SLTA adalah:
1. Mempraktikan teknik dasar senam aerobik
2. Menanamkan nilai-nilai kedisiplinan
3. Menanamkan nilai-nilai estetika
4. Menanamkan nilai-nilai toleransi
5. Melatih keluwesan
Pemanasan (warming up) adalah hal yang penting dilakukan sebelum aktifitas olahraga. Ada beberapa alasan mengapa pemanasan harus dilakukan sebelum kita berolahraga, yaitu:
1. Pemanasan yang dilakukan secara berangsur-angsur menaikkan denyut jantung
2. Pemanasan mempersiapkan otot-otot dan sendi
3. Pemanasan meningkatkan suhu inti tubuh
4. Pemanasan meningkatkan sirkulasi cairan dalam tubuh
5. Pemanasan mempersiapkan diri secara psikologis maupun emosional
Aerobik adalah salah satu bentuk latihan kebugaran, salah satu yang harus diketahui sebelum belajar aerobik adalah berbagai intensitas gerakan.
Pada umumnya gerakan yang berintensitas rendah adalah gerakan yang terdekat dengan tanah, gerakan yang berintensitas sedang sedikit lebih jauh dari tanah, dan gerakan berintensitas tinggi adalah gerakan terjauh dari tanah.
Adapun istilah yang sering digunakan dalam Aerobik adalah:
Aerobik Low Impact.
Gerakan Aerobik Low Impact membutuhkan sebuah kaki yang selalu berada dilantai setiap waktu
Beberapa gerakan yang termasuk low impact adalah :
- Cha-cha-cha : berdiri pada kaki kanan, melangkah dengan cepat di pusat kaki kiri,kemudian jejakan kaki kanan.
- Grapevine R.: langkahkan kaki kanan ke kanan,silangkan kaki kiri ke belakang,jejakkan ibu jari kaki kiri disamping kaki kanan
Aerobik Moderate Impact
Gerakan Aerobik Moderate Impact menunjuk pada gerakan-gerakan dimana tumit mengangkat tetapi jari kaki tetap berada di lantai.
Gerakan yang termasuk aerobic moderate impact adalah:
- Twist :simpan ibu kaki anda dilantaidibawah pinggul,angkat tumit dari lantai,gerakkan pinggul dari samping ke samping yang lain.
Aerobik High Impact
Gerakan Aerobik High Impact mengarah kepada gerakan-gerakan dimana kaki meninggalkan lantai .
Gerakan yang termasuk aerobik high impack adalah:
- Power moves :gerakan dengan membawa seluruh tubuh mengangkat dari tanah setinggi mungkin.
VII. PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Narkoba/NAPZA adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/psikologi seseorang serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.
Yang termasuk Narkoba/Napza adalah: Narkotika, Psikotropika dan Bahan/zat adiktif lainnya.
Narkotika
Menurut UU RI No.22/1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sentetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesedaran,hilangnya rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
Narkotika terdiri dari 3 golongan:
1. Golongan I: Norkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin,Kokain,Ganja. Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk
2. Golongan II: Narkotika yang berkasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi, dan/atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:Morfin,Petidin, metadon.
3. Golongan III: Narkotika yang berkasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan /atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi mengakibatkan ketergantungan. Contoh :Codein.
Psikotropika
Psikotropika adalah: zat atau obat , baik alami maupun sintetis bukan narkotika yang berkasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan:
1. Golongan I:Psikotropika yang hanya dapat digunakan unutk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketregantungan. Contoh : Ekstasi, LSD dan STP
2. Golongan II: Psikotropika yang berkasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/Atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :Amphetamin, shabu, ritalin dan fensiklidin.
3. Golongan III:Psikotropika yang berkasit pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang, mengakibatkan sindroma ketergantungan.Contoh :Pentobarbital dan flunitrazepam
4. Golongan IV:Psikotropika yang berkasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/ atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan, mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh:Diazepam,Nitrazepam (BK,DUM)
Zat adiktif lainnya
Yang termasuk Zat adiktif adalah: bahan/zat yang berpangaruh psikoaktif diluat narkotika dan psikotropika, meliputi:
1. Minuman alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat. Minuman Alkohol di bagi dalam 3 golongan:
a) Golongan A : kadar etanol 1-5 % ( Bir)
b) Golongan B : kadar etanol 5- 20 % ( Berbagai minuman anggur)
c) Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % (Whisky,Vodca,Manson House, Johny Walker)
2. Inhalasi (gas yang dihirup) dan Solven ( zat pelarut) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin, yang sering disalah gunakan adalah: Lem, tiner, penghapus cat kuku (aceton), bensin.
3. Tembakau: pemakain tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunanan NAPZA lain yang berbahaya.
Berdasar efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan ;
1. Golongan depresan ( downer) adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis inimembuat pemakainya menjadi tenang dan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contoh : opioda,(morfin,heroin,codein),sedatif ( penenang)
2. Golongan stimulan ( Upper) :adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat . contoh :Amphetamin ( Shabu,Ekstasi). Kokain.
3. Golongan halusinogen :adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran, dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu.Contoh : kanabis ( Ganja)
Jenis-Jenis Narkoba berdasarkan Farmakologi dan Pembuatan
1. Golongan Narkotika:
a. Alam : Ganja, hasis, opium, koka, dll.
b. Semisentesis : Morfin, heroin, kokain, dll.
c. Sintesis : Metadon, petidin, naltrixon, dll.
2. Golongan Psikotropika:
a. Depresan/Penenang/Obat tidur : Valium, BK, rohipnol, mogadon, dll.
b. Stimulan/Perangsang otak : Amfetamin, ekstasi, shabu-shabu, dll.
c. Halusinogen/Khayalan : LSD, dll.
3. Golongan Adiktif Lain : Rokok, alkohol, thinner, bensin, enghapus cair,
lem, spiritus, dll.
Penyalahgunaan dan ketergantungan
Penyebab penyalahgunaan ZAPZA dapat terjadi karena beberapa faktor:
1. Faktor individu.
Kebanyakan dimulai pada masa remaja, sebab pada masa remaja sedang mengalami perubahan biologis , psikologis maupun sosial yang pesat, ciri-ciri remaja yang memiliki resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a. Cenderung memberontak
b. Memiliki gangguan jiwa: depresi, cemas
c. Perilaku yang menyimpang dari norma yang ada
d. Kurang percaya diri
e. Mudah kecewa, agresif
f. Murung, pemalu dan pendiam
g. Keinginan bersenang-senang yang berlebihan
h. Kurang menghayati iman dan kepercayaan
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga, lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah teman sebaya maupun masyarakat.
a. Lingkungan keluarga:
b. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
c. Orang tua yang bercerai
d. Orang tua yang terlampau sibuk, sehingga acuh dengan keluarga
e. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
f. Kurangnya kehidupan beragama
Lingkungan sekolah
a. Sekolah yang kurang disiplin
b. Sekolah yang kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
c. Adanya murid pengguna NAPZA
Lingkungan teman sebaya
a. Berteman dengan pengguna
b. Tekanan atau ancaman dari teman
Lingkungan masyarakat.
a. Lemahnya penegak hukum
b. Situasi politik, sosial,ekonomi, yang kurang mendukung.
Faktor-faktor diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi pengguna NAPZA.
Pengaruh penyalahgunaan NAPZA
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya seperti:
1. Komplikasi medik
a. Gangguan otak dan susunan saraf
b. Gangguan saluran nafas
c. Gangguan jantung
d. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS: para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan uang untuk membeli zat, dan menggunakan jarum suntik secara bergantian.
e. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang memakai jarum suntik.
2. Dampak sosial :
a. Lingkungan keluarga :suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu karena sering terjadi pertengakaran, mudah tersinggung dan orang tua resah karena barang berharga sering hilang, perilaku menyimpang anak( berbohong, mencuri, tidak tertib)
b. Lingkungan sekolah : merusak disiplin dan motivasi belajar,meningkatnya tindak kenakalan (membolos, tawuran)
c. Lingkungan masyarakat : Meningkatnya kejahatan di masyarakat (perampokan, pencurian, pembunuhan.